Kamis, 26 Januari 2012

Salesman Telepon Bocah Umur Lima Tahun

Salesman Telepon Bocah Umur Lima Tahun

Seorang salesman menelepon sebuah rumah, dan seorang bocah laki-laki berumur lima tahun, Bono, mengangkat teleponnya.
Salesman: "Bisakah saya berbicara dengan Ibumu?"
Bono : "Oh, Ibu sedang pergi ke pasar!"
Salesman: "Kalau begitu adakah orang lain yang ada di rumah selain kamu?"
Bono : "Ada, saudara perempuanku!"
Salesman: "Kalau begitu bisakah saya berbicara dengannya?"
Bono : "Sebentar ya, Om!"
Setelah 15 menit menunggu, akhirnya salesman itu mendengar kembali suara Boby di ujung telepon.
Bono : "Hallo?"
Salesman: "Lho, kok kamu lagi? Aku kira kamu pergi memanggilkan saudara perempuanmu?"
Bono : "Iya Om, tapi Boby susah ngeluarin dia dari dalam box bayinya!"
Salesman: "Busyett"

Tips Mengatasi Ruam Susu Pada Bayi


Kulit si kecil terlihat kemerahan, membengkak, dan bersisik di sekitar pipi? Boleh jadi si kecil terkena Ruam Susu. Ruam ini menimbulkan rasa gatal dan memicu anak menggaru area yang terkena ruam, membuat anak gelisah dan tidak selesa. Rasa gatal Ruam Susu, semakin menjadi-jadi saat malam hari dan mengganggu tidur anak.

Pipi adalah area kulit bayi yang sering terkena titisan susu atau ASI, akibatnya ketika pipi bayi mengalami ruam, para ibu berpendapat, bahwa penyebab gangguan kulit tersebut adalah susu atau ASI. Latar belakang inilah yang menyebabkan ruam pada pipi bayi disebut Ruam/ Eksim Susu.

Istilah medis gangguan kulit ini adalah Dermatitis atopik. Sebenarnya Gangguan kulit ini tidak selalu berhubungan dengan susu atau ASI. Faktor yang berperanan penting pada gangguan kulit ini adalah faktor genetis (alergi yang diturunkan) dan gangguan kulit ini dibawa oleh faktor lingkungan, seperti, debu, suhu udara yang tinggi, dan kelembapan. Air susu yang menitis dan tidak segera dikeringkan pada pipi si kecil juga merupakan salah satu faktor yang dapat membawa timbulnya gangguan kulit tersebut.

Jika bayi Anda mengalami gangguan Ruam Susu, Anda dapat menanganinya dengan beberapa cara berikut ini:

* Selalu menjaga kebersihan kulit bayi.
* Jangan biarkan bekas titisan susu mengering tanpa dibersihkan
*Mengoleskan pelembap kulit bayi pada area kulit yang terinfeksi segera setelah mandi.
* Pilihlah pelembab yang tidak mengandung perfume
* Mandikan bayi dengan sabun yang mengandung pelembap
* Usahakan agar anak tidak menggaru bagian kulit tersebut, kerana akan menimbulkan luka yang dapat memburuk keadaan kulit
*Hindari paparan sinar matahari pada kulit bayi yang mengalami Ruam Susu.
* Bila udara panas dan bayi berkeringat, usahakan untuk menjaga agar kulit yang mengalami gangguan tetap kering. Upayakan agar bayi tetap nyaman dan berada dalam lingkungan yang sejuk
* Jika gangguan kulit bertambah parah, dan kulit terlihat membengkak, bawa segera si kecil ke doktor untuk mendapatkan rawatan yang selanjutnya.

source: Persatuan Ibu-Ibu Comel Mengandung (komunitas fb)

Rabu, 12 Januari 2011

Alkisah jam tangan

Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?" "Ha?," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"

"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?" "Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.

"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?" "Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam. "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?" "Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.

Renungan :
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun.

Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya :)

Renungan Harian Kita: PUTUS ASA... | Kata-kata bijak |Kata motivasi | Kata mutiara | Kisah Sukses | Kumpulan Khotbah | Mujizat Tuhan

Renungan Harian Kita: PUTUS ASA... | Kata-kata bijak |Kata motivasi | Kata mutiara | Kisah Sukses | Kumpulan Khotbah | Mujizat Tuhan

Sabtu, 25 Desember 2010

Bunda, mari jaga anak kita dari kecanduan games online !!

Mewabah
 Warnet dengan fasilitas game online di dalamnya, belakangan ini mulai mewabah di indonesia. Mereka yang keranjingan games online ini tidak hanya pelajar, tetapi juga pegawai dan ibu-ibu pula.

Ada beragam permainan yang bisa dimainkan bersama di game online ini. Aplikasi game tersebut bisa juga diambil dari Facebook. Ada yang namanya Mafia Wars, Restaurant City, Point Blank, Perfect World, Ragnarok, atau game-game casual seperti Idol Street atau Getamped.

Game kasual ini lebih disenangi oleh remaja putri. Sementara remaja putra lebih suka yang bergaya strategi. Permainan ini menyenangkan karena mereka bisa berkenalan dan punya teman dari berbagai kota. Adapun anak-anak SD lebih suka game Point Blank (PB). Dalam permainan ini ada adegan baku tembak, bersembunyi, kejar-kejaran, sampai memilih senjata yang akan dipakai untuk melawan tim musuh. Sedemikian asyiknya, banyak anak yang menghabiskan waktunya berjam-jam memainkannya di warnet.

Berbahaya
Keranjingan pada game online ini teryata bisa merusak otak anak. Menurut sebuah penelitian, main game dapat memicu meningkatnya zat dopamine dalam otak. Meningkatnya kadar dopamine sama dengan meningkatnya kadar amphetamine, yang dapat menyebabkan kecanduan. Amphetamine inilah yang membuat para pemain menjadi asyik dan lupa waktu.

Kecanduan ini bila parah bisa menurunkan IQ dan EQ membuat anak tidak punya masa depan, karena jadi malas belajar, pikirannya hanya berisi sekitar permainan dalam games tersebut, dan malas bersosialisasi nyata. Aksi kekerasan dan banyak informasi negatif lainnya yang terdapat pada game-game ini sangat gampang diserap oleh otak anak. Semua yang diterima dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan anak serta tingkat pendidikan seseorang sangat menentukan pembentukan pola perilaku mereka menjelang dewasa.

Karena itu kontrol orang tua sebagai pembimbing dan penasehat anak sangat diperlukan agar semua informasi negatif yang mungkin diserap anak dalam proses tumbuh kembangnya, juga dari lingkungan sekitarnya, jangan sampai merusak mental dan kesehatan otak anak. Orang tua sebagai keluarga terdekat, diharapkan mampu membantu memilah dan selektif dalam memilih mainan yang edukatif untuk anak-anaknya.

Adre Mayza, Kepala Pusat Pemeliharaan, Peningkatan dan Penanggulangan Intelegensia Kesehatan, Kementrian Kesehatan, secara tegas menyarankan orang tua memotong akses games dari anaknya agar tidak kecanduan. Maraknya kekerasan, adiksi games online, penyimpangan seksual dan kecanduan pornografi pada kelompok umur anak dan remaja, serta usia produktif, ujarnya, merupakan bukti adanya kerusakan sel otak, dan menurunnya potensi kecerdasan, yang sebagian besar akibat dampak negatif era globalisasi dan perkembangan TI.

Linda Amelia Sari Gumelar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP & PA), menambahkan  perkembangan TI dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang otak anak, yaitu berkurangnya jumlah ujung saraf antarsel, karena gagal melakukan modifikasi ujung saraf (synaps), yang berakibat terhentinya tumbuh dan berkembangnya otak anak. Dalam jangka panjang, lanjutnya, bisa mengakibatkan penyusutan sel otak sampai kerusakan otak permane, dan pada akhirnya anak tidak siap dididik karena rendahnya kualitas otak untuk menerima informasi pembelajaran berbasis pemecahan masalah.

Kualitas otak yang rendah ini juga menyebabkan gangguan kognitif, seperti daya ingat yang rendah, kurang berani membuat keputusan, kemampuan bahasa yang rendah dan kurangnya kemampuan berorientasi pada ruang, tempat dan waktu. Keadaan itu akan berlanjut dan berdampak pada prestasi akademis yang rendah, akan rendah diri, kematangan sosio-emosional yang rendah, tidak mampu mandiri dan perilaku mental yang menyimpang.

Untuk itu, kata Adre, upayakan hindarkan anak dari game online, jangan sampai mereka kecanduan. "Hindarkan anak dari game 1-2 minggu. Perhatikan pula lingkungan sekitar. Jangan sampai akses di rumah bersih, tapi anak bermain game di luar. Jika kondisinya semakin parah, dilakukan pendekatan eduterapis, yaitu pendidikan otak," katanya dalam sebuah seminar tentang penanggulangan adiksi pornografi dan games online terhadap kerusakan otak di Jakarta.

Untuk mengatasi serbuan games online ini, katanya, orangtua perlu melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya, terutama yang masih duduk di sekolah dasar dan menengah.

diambil dari bisnis indonesia, by rahmayulis saleh

meraihimpian.com